Minggu, 27 Januari 2013

PM Inggris Sebut Negerinya Berlomba dengan Indonesia

 PM Inggris David Cameron pidato di Universitas Al Azhar Jakarta
London (MI)Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyatakan negerinya sudah berada di jalur yang benar untuk menghadapi tahun 2013. Cameron menyatakan dalam pesan Tahun Barunya, Inggris berada dalam perlombaan global untuk sukses di bidang ekonomi.


Defisit anggaran, kata Cameron dalam video pesan Tahun Baru, diperkirakan mengecil seperempatnya dibanding 2010. Kemudian sudah lebih setengah juta orang bekerja sejak itu.



"Inggris sedang berada di lomba global untuk berhasil sekarang. Ini adalah perlombaan dengan negara-negara seperti China, India dan Indonesia: sebuah lomba untuk pekerjaan dan kesempatan di masa depan," kata politikus Partai Konservatif Inggris itu.



"Jadi ketika orang bicara kita bisa bisa memperlambat pemotongan utang, kita katakan 'tidak.' Kita tak bisa menang di dunia ini dengan sebuah batu pijakan utang mengelilingi leher kita."



Cameron juga bicara mengenai perbaikan kesejahteraan dan peningkatan standar sekolah. Cameron menyatakan pemerintahannya seperti "pemerintahan yang buru-buru" karena tak mau menyerah pada defisit atau menyerah mereformasi kesejahteraan dan pendidikan. 



"Kita bisa melihat masa depan dengan realisme dan optimisme. Realisme karena Anda tak bisa menyelesaikan masalah yang berdekade hanya dalam semalam. Tak ada perbaikan yang cepat dan saya juga tak mengklaim sebaliknya," kata Cameron.



Namun Cameron tak bicara mengenai posisi Inggris di Uni Eropa yang menurut pengamat menjadi agenda politik besar di 2013. 


Sumber : VIVAnews

Kamis, 24 Januari 2013

China Kembangkan Teknologi Jubah Kamuflase

Illustration
BEIJING-(IDB) : Ilmuwan China mengembangkan teknologi jubah baru yang dapat mendistorsi cahaya. Dengan demikian, jubah tersebut bisa digunakan untuk mengelabui musuh untuk tentara di medan perang, bahkan pesawat terbang selama terjadinya pertempuran.

Dilansir Theregister, Rabu (23/1/2013), ilmuwan transformasi optik membuat terobosan dalam beberapa tahun belakangan ini. Mereka dapat "memanipulasi" cahaya sedemikian rupa untuk membuat objek terlihat.

Tie Jun Cui dan tim peneliti di Southeast University di Nanjing mengembangkan perangkat cloaking (jubah tembus pandang) yang terbuat dari ribuan resonator. Resonator ini diatur dalam lingkaran yang konsentris.

Menurut ExtremeTech, dengan sistem tersebut, maka secara efektif cahaya yang masuk pada objek akan terdistorsi. Sehingga, membuatnya seolah terlihat lebih kecil dan menciptakan dua "gambar hantu" di kedua sisi.

Peneliti asal negeri Tirai Bambu ini melaporkan temuannya dalam makalah Creation of Ghost Illusions Using Metamaterials in Wave Dynamics. "Dengan menggunakan teori transformasi ruang dan kemampuan rekayasa metamaterial, kami mengusulkan dan menyadari ilusi perangkat 'hantu' fungsional," tulis peneliti.

Dengan kata lain, "perangkat ilusi hantu" ini dapat menyamarkan objek yang menggunakan jubah tersebut. Sehingga, tentara bisa berkamuflase atau membuat pesawat tempur terlihat seperti dua burung. Laporan yang ditulis peneliti juga menyebutkan, teknologi kamuflase ini diperuntukkan untuk bidang pertahanan dan keamanan.
Sumber : Okezone

Senin, 21 Januari 2013

Analisis : Esensi Beralutsista

ANALISIS-(IDB) : Postur negara yang ideal sesungguhnya mirip dengan postur jasmani manusia yang kekar, kuat dan berpenampilan menarik.  Punya olah pikir, olah daya, olah rasa dan sekaligus tolak bala.  Kemampuan tolak bala ini dalam konsep postur manusia adalah kemampuan melawan segala macam ancaman yang datang dari dalam tubuh itu sendiri berupa penyakit maupun orang-orang yang mengajak gelut oleh suatu sebab.  Negara juga tak jauh beda, untuk mempertahankan eksitensinya, mengamankan jalan hidupnya dan memberdayakan sumber daya yang ada di dalamnya diperlukan organisasi militer untuk mengawal dan mempertahankannya. Organisasi militer merupakan satu kesatuan yang utuh dengan nadi negara dalam membangun eksistensi termasuk membangun kesejahteraan.


Esensi beralutsista adalah memahami kebutuhan salah satu organ tubuh itu, tangan dan kaki, untuk mampu menjalankan fungsinya sebagai anggota gerak yang diandalkan jika suatu saat diperlukan melindungi organ tubuh yang lain.  Militer dan alutsista adalah instrumen yang tak dapat dipisahkan.  Jadi sangat lucu jika militer kuat secara postur fisik orangnya, jago bela diri, tahan uji di hutan tetapi alutsistanya masih sekelas S60 (maksudnya sekelas tahun 60an). Makanya mendandani militer kita merupakan kewajiban mutlak seirama dengan kemajuan ekonomi yang telah kita dapatkan saat ini.  Hanya orang-orang yang sableng saja yang mengatakan tidak perlu kita memiliki militer yang kuat.  Atau mereka yang memang punya tujuan hendak membonsai militer karena memang dibayar untuk itu atau karena punya kebencian yang mendalam.



Diantara semua argumen yang disuarakan pihak sableng itu untuk tidak menganggap penting mempersenjatai tentara dengan alutsista modern karena  sepanjang perjalanan bangsa ini relatif tidak ada ancaman terhadap eksistensi bangsa.  Tidak ada perang terbuka dengan negara tetangga.  Ini beda dengan India dan Pakistan yang sudah lebih dari sekali terlibat perang terbuka.  Perang terbuka tahun 1971 akhirnya melahirkan negara Bangladesh yang sebelumnya bernama Pakistan Timur.  Merasa dipermalukan India, Pakistan memperkuat militer dan persenjataannya termasuk senjata nuklir.  India juga tak mau kalah dengan membangun militernya secara besar-besaran termasuk kekuatan nuklirnya.



Adalah sebuah kekeliruan jika kita mengabaikan pembangunan kekuatan militer oleh sebab yang disebut tadi, tidak ada ancaman.  Ada atau tidak ada ancaman  perjalanan bangsa ini mesti dikawal dengan kekuatan militer yang memadai karena militer itu senyawa dengan perjalanan eksitensi bangsa.  Militer itu organ tubuh negara, bagian yang tak terpisahkan ketika bangsa ini membangun kesejahteraan dan ketahanan ekonominya. Seirama dengan itu memperkuat militer dengan alutsista modern adalah kesetaraan yang mesti dikedepankan tanpa bermaksud mentang-mentang.



Maka dengan kelapangan cara pandang, selayaknya kita terus menerus mempersiapkan kekuatan militer dengan memberinya gizi yang setara dengan kemajuan ekonomi yang didapat.  Tidak terbantahkan memang, perjalanan pertumbuhan ekonomi selama 9 tahun terakhir cukup membungakan hati sehingga pada akhirnya kita bisa membangun kekuatan militer setelah sekian lama puasa alutsista.  Jangan lupa perjalanan pemerintahan SBY selama 9 tahun ini prioritas utamanya adalah pembangunan ekonomi.  Artinya selama 6 tahun pertama belum ada yang signifikan dalam belanja alutsista kita, ya se adanya saja.  Baru 3 tahun terakhir ini belanja alutsista dijalankan dengan argo penuh untuk mempercepat modernisasi alutsista TNI.



Tahun 2014 nanti ketika SBY mengakhiri perjalanan pemerintahnya dengan 2 kali masa jabatan, pada saat itu sudah banyak aluistsista yang berdatangan.  Meski begitu untuk ukuran kekuatan ideal, belanja alutsista sampai tahun 2014 belumlah masuk kategori gahar.  Kedatangan berbagai jenis alutsista baru itu hanya untuk menutupi kekurangan alutsista yang sangat bersahaja dan kurang gizi.  So sampai tahun 2014 sejatinya kita baru sampai pada tahap memulihkan “kesehatan gizi” alutsista, kita baru sembuh, saudaraku.



Itulah sebabnya cerita pengadaan alutsista di periode berikutnya tahun 2015-2019 dengan figur kepemimpinan yang baru adalah kunci menuju kekuatan kesetaraan dengan negara sekitarnya. Oleh sebab itu perlu selalu dikumandangkan cara pandang pemerintahan eksiting sekarang ini untuk disambung dengan kebijakan yang sama dan sebangun dengan next government.  Meneruskan program penguatan alutsista TNI.  Jangan sampai ketika gizi alutsista sudah sampai pada taraf kesehatan gizi lantas dibiarkan lagi karena menganggap sudah cukup.  Teknologi apapun dalam ruang kekinian termasuk teknologi alutsista merupakan “makhluk ciptaan” yang berusia pendek. Hari ini kita membeli atau memproduksi satu jenis alutsista dengan teknologi terkini, lima tahun lagi sudah ada edisi tercanggihnya.  Nah itulah salah satu argumen mengapa kita harus terus memperbaharui alutsista.



Bangsa ini akan terus menapaki jalan kehidupannya, melintas dalam pembaharuan waktu dan upaya mensejahterakan sumber daya manusianya.  Kita akan terus menjalani ruang waktu ini bersama konektivitas dan hubungan antar bangsa yang dinamis dan simbiosis.  Peran militer adalah untuk mengawal dan menjaga kewibawaan hubungan yang dinamis itu utamanya memelihara kewibawaan bernegara dari rangsangan pihak luar yang hendak bersitegang.  Negara yang punya militer kuat, tentu dengan kemajuan ekonomi yang signifikan, memberikan nilai tambah dalam spirit nasionalisme. Spirit kebangsaan itu sudah ada dalam naluri anak bangsa.  Kebanggaan itu akan semakin sempurna manakala kita punya kekuatan militer dengan alutsista yang canggih.  Itulah sejatinya esensi beralutsista.
Sumber : Analisis

Selasa, 15 Januari 2013

Mengenang Kembali Operasi Trikora

Pernah PM Singapura Lee Kuan Yew dalam sebuah pidato tanpa teks di sebuah gedung teater bulan Agustus 1990, dengan isengnya menyebut perebutan Irian Barat merupakan ambisi pribadi Soekarno, karena dia tak mampu memberi makan rakyatnya, sehingga dialihkan ke sebuah gelora semangat yang bisa melupakan rasa lapar perut rakyat. Ucapan itu beberapa waktu kemudian didamprat langsung oleh Soeharto, seorang sahabat kentalnya. 

Dalam pertemuan mereka di Batam setelah ucapan Lee Kuan Yew itu, Soeharto secara halus dengan ke-Jawa-annya, mengatakan langsung kepada Lee, bahwa perebutan Irian Barat bukan ambisi seseorang, tapi amanat proklamasi. Artinya, wilayah Irian Barat adalah sebuah kemutlakan sejarah sebagai milik bangsa Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke.

Achmad Yani...Perang..!!!!

Untuk merebut Irian Barat, Soekarno punya koleksi diplomat ulung yang bisa dengan rasional mengatakan pada lawan bicara bahwa hitam itu putih, dan putih itu hitam. Sebut saja Menteri Luar Negeri Soebandrio, Duta Besar Mukarto Notowidigdo, Duta Besar RI di Washington Zairin Zain, Duta Besar RI Adam Malik di Moskow, juru bicara Deplu Ganis Harsono atau diplomat muda Alex Alatas, untuk menyebut beberapa contoh.

Simpanan Soekarno di kubu militer sebagai otak strategi bertempur merebut Irian Barat, diisi oleh beberapa perwira muda cemerlang berotak strategis. Hanya dalam hitungan minggu setelah mengumumkan Trikora, Soekarno langsung mengangkat Achmad Yani sebagai Menteri Pangad (Kepala Staf Angkatan Darat), dan menunjuk Soeharto sebagai panglima yang bertanggung penuh di lapangan secara militer.

Diangkatnya Yani sebagai Pangad, membikin banyak pihak musuh (Belanda dan kawan-kawan) terperanjat. ”Wah, ini-mah perang!”, demikian penilaian mereka terhadap Yani. Dia adalah tipe prajurit pejuang dan tempur, yang dalam melaksanakan suatu strategi, sering berada diluar perhitungan pihak lawan. Seperti yang dia buktikan waktu menumpas pemberontakan PRRI/Permesta di Sumatera, tahun 1958.

Pada waktu kota Pakanbaru (Riau) dikuasai pemberontak, Yani melakukan manuver ’airborne attack’, yang membuat usaha ’silent operation’ dari Amerika buyar. Waktu itu Amerika mendukung pemberontak dan sudah siap-siap dengan Armada Ketujuh-nya di Selat Malaka (tak jauh dari kota Pakanbaru), untuk melakukan sebuah intervensi pendadakan. Yani menghancurkan rencana itu beberapa hari sebelum musuh melakukannya.

Soekarno boleh bangga punya stok perwira tangguh, diplomat ulung dan gelora semangat rakyat yang sebagian besar mau mengikuti komandonya merebut Irian Barat. Tapi itu belum cukup. Otot militer Indonesia masih kendor. Tidak terlalu siap dan kuat untuk berkelahi dengan militer pihak musuh. Namun itu hal yang gampang dan masalah kecil bagi Soekarno. Dia punya stok teman-teman untuk mendapatkan senjata. Dari negara barat tentunya kurang mungkin, karena mereka lebih menoleh ke Belanda, dalam bentuk simpati daripada mendukung Indonesia. Nah, siapa lagi kalau bukan negara-negara komunis untuk minta bantuan senjata?

Jadilah Uni Soviet sebagai arsenal Indonesia untuk berperang melawan Belanda. Ini membuat penampilan militer agak unik di dunia waktu itu. Kebanyakan perwira tinggi militer Indonesia, pernah mengenyam pendidikan militer di Amerika Serikat. Ketika mereka harus bertempur, untuk merebut Irian Barat, mereka memakai hampir semua senjatanya hasil buatan Uni Soviet. Dua kombinasi aneh, mengingat antara Amerika Serikat dan Uni Soviet sedang dalam perang dingin ketika itu.

Pada waktu berkunjung ke Uni Soviet bulan September 1989, Soeharto menyampaikan rasa terima kasih Indonesia secara langsung kepada Mikhail Gorbachev, atas bantuan Uni Soviet untuk Indonesia dalam merebut propinsi yang sekarang bernama Papua itu. Ini sebuah bukti bahwa Uni Soviet mendukung penuh Indonesia dalam merebut Irian Barat, baik moral, diplomatik dan tentunya senjata.

Sebagai orang yang bertanggung jawab di lapangan secara militer, Soeharto merasa perlu menyampaikan ucapan itu secara langsung kepada pihak yang membantu, meski sudah terlambat 26 tahun sejak Irian Barat telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Ya... karena Soeharto sendiri yang memakai senjata itu.

Gugurnya seorang perwira tinggi militer Indonesia dalam rangka merebut kembali Irian Barat, berhari-hari menghiasi halaman surat kabar pers di belahan dunia. Yang pasti di Indonesia, Australia dan tentunya di Belanda yang lagi kesenengan dengan gemilang menewaskan Jos
Sudarso. Beberapa kalangan di Belanda, menyebut gugurnya Jos Sudarso sebagai “jawaban jitu atas Trikora-nya Sukarno”. Bahkan pers Belanda waktu itu berpesta pora sambil menulis, “ini pelajaran pahit pertama untuk kepongahan Soekarno”. Hip hip huraaaa…!

Berbeda sekali perasaan yang tercermin di pihak Indonesia. Kalangan militer sangat terpukul dengan peristiwa di Laut Aru itu. Bahkan KSAL Laksamana RE Martadinata menangisi kematian Jos Sudarso, sahabat dekatnya. Jangan ditanya bagaimana reaksi Soekarno. Justru dialah orang yang paling murka dengan kejadian di Laut Aru itu.

Dari kalangan dekat istana, seperti dari Sekretaris Negara Muhammad Ichsan, terbetik berita bahwa Soekarno marah bagaikan ’celeng ketaton’. Maksudnya, seperti babi hutan yang ngamuk karena dilukai. Panik! Hal ini sangat beralasan. Pertama sebagai pukulan psikologis buat dia sendiri, yang memukul genderang perang merebut Irian Barat, hanya sebulan sebelum peristiwa Laut Aru. Kedua, beberapa hari sebelumnya, Soekarno lolos dari percobaan pembunuhan di Makassar, kota yang menjadi pusat komando dalam merebut Irian Barat. Ketiga, suasana politik dan ekonomi dalam negeri yang sedang runyam, karena ada perselisihan diantara politisi dan semrawutnya sistem ekonomi. Dan terakhir, dengan penderitaan penyakit ginjal yang secara potensial bisa merusak tubuhnya, sehingga dia selalu menolak mencari alasan bila ingin dioperasi ginjalnya. Takut mungkin. ”Nanti sajalah kalau Irian Barat sudah berhasil direbut”, alasan Soekarno kepada tim dokternya.

Beberapa hari setelah gugurnya Jos Sudarso, Soekarno langsung mengganti KSAU, dari Surjadarma ke Omar Dhani, karena alasan pihak AU belum bisa membantu secara optimal.

Hanya beberapa hari usai peristiwa di Laut Aru, Panglima Kodam Hasanuddin M. Jusuf (kelak menjadi Menteri Pertahanan dan Panglima TNI), mendadak terburu-buru pergi ke bandara Mandai (sekarang Hasanuddin) di Makassar. Dia bergegas menjemput dua petinggi yang datang dari Ambon, terkait gugurnya Jos Sudarso.

Kedua petinggi itu datang, diiringi awan mendung hujan rintik, seperti suasana sendu yang merundung pihak militer Indonesia. Kedatangan mereka layaknya seperti menjemput seseorang yang baru kembali dari sebuah ’secret mission’ yang maha penting dan tak perlu diketahui oleh pihak manapun. Siapa mereka?

Mereka adalah Johannes Leimena, Wakil Perdana Menteri II saat itu dan sering menjadi pejabat presiden bila Soekarno pergi ke luar negeri. Satu lagi, Jenderal Moersjid yang juga menjabat Deputy Pertama Panglima AD. Moersjid adalah perwira yang dikenal tak doyan ngomong, apalagi sama wartawan.

Begitu keluar dari pesawat, tak ada senyum yang menghias bibir Leimena. Apalagi dari Moersjid, yang terlihat jelas keletihan di wajahnya. Bajunya pun tampak belum diganti berhari-hari. Namun ada yang agak mengejutkan dari jas hutan yang ditentengnya. Terlihat ada percikan darah kering yang banyak menempel. Ada sesuatu yang disembunyikan dari kedatangan mereka.

Gerakan tutup mulut mereka hampir saja berhasil, bila saja tidak dipancing pertanyaan oleh kalangan wartawan yang ikut menjemput dua orang penting itu. Leimena yang langsung duduk di sudut ruangan VIP langsung berbicara serius setengah berbisik dengan M. Jusuf. Sampai-sampai dia tak tahu bila pelayan telah menyuguhkan minuman hangat kepadanya. Bila ditanya tentang Jos Sudarso, Leimena mengelak dan melemparkan ke Moersjid. ”Tanya saja pada Jenderal Moersjid!”, elaknya.

”Apa yang kami bisa tulis jenderal?”, pancing wartawan. Dengan khas lesung pipitnya, Moersjid akhirnya mau buka katup mulutnya dan meluncurkan beberapa kata keluar dari bibirnya.

”Ceritakan pada semua orang dari Maluku Tenggara (Laut Aru) tentang ”mooie rozen en maneschijn”. Ini sebuah ungkapan bahasa Belanda yang artinya kira-kira ”melati indah dan terang purnama”.

”Maksudnya apa jenderal? Hanya itu?”, pancing wartawan sambil mendesak Moersjid agar berterus terang dengan kejadian di Laut Aru. Moersjid memang dikenal sebagai seorang perwira yang tak suka ngomong. Doyannya ya bertempur. Kalau tugas militernya selesai dengan tuntas dan menang, dia merasa seperti orgasme. Puas!

”Saya belum melapor ke pusat”, balasnya dengan tatapan tajam, lalu diam seribu bahasa.

Ternyata setelah kedatangan dua pejabat penting itu, ada bocoran bahwa Jenderal Moersjid adalah perwira yang berada dalam satu dari MTB (motor torpedo boats) dan menyaksikan sendiri pertempuran di Laut Aru hingga menyebabkan gugurnya Jos Sudarso. Sejak itu dapat ditafsirkan apa artinya ”melati indah dan terang purnama”. Moersjid adalah perwira yang senang melihat setiap pertempuran sebagai sesuatu yang indah, seperti pertempuran di Laut Aru yang baru saja dia alami bersama rekannya yang gugur, Jos Sudarso.

Meskipun pihak militer dirundung sedih dengan gugurnya Jos Sudarso, Achmad Yani adalah perwira yang tak surut sedikitpun semangatnya. Ketika ditanya wartawan di Makassar, dia lantang menjawab setiap pertanyaan.

”Peristiwa itu tak akan menghancurkan tekad kita. Tapi sebaliknya, memperbesar dan mempersatukan tekad kita, bagaimana cara menghadapi kaum imperialis”, ujar Yani berapi-api. Kata ’imperialis’ sangat lazim digunakan saat itu untuk merujuk ke beberapa negara barat yang ingin mengulangi kajayaan kolonial mereka masa lampau. Bahkan Yani menampik bahwa bahwa perebutan Irian Barat merupakan ambisi pribadi Soekarno.

”Itu tidak benar!”, kata Yani dengan mata sambil melototi satu persatu wartawan yang menyimaknya. ”Bagi saya pribadi, masalah Irian Barat bukan masalah rasio yang bekerja. Tapi lubuk hati. Perasaan saya”, ujarnya sambil menunjuk ke dadanya.

Yani dikenal sebagai perwira kesayangan Soekarno, yang berpikiran strategis dengan ketepatan kalkulatif di lapangan, berani berkoar bahwa dalam pertikaian antara Indonesia dan Belanda, kemenenangan ada di pihaknya, meski jelas terbukti Jos Sudarso sudah tewas dihajar Belanda.

”Kemenangan dalam satu atau dua pertempuran atau mungkin lebih, bukanlah kemenangan dalam sesuatu peperangan. Kemenangan suatu peperangan adalah kemenangan terakhir”, ujarnya kepada segelintir wartawan yang khusus diundang untuk mendapat briefing langsung darinya di Makassar.

”Dan kamilah, bangsa Indonesia yang akan menentukan kemenangan terakhir. Bukan Belanda!”, katanya berapi-api penuh dengan janji, yang kelak memang terbukti tepat.

”Ini dapat saya pastikan menurut penilaian perimbangan kekuatan, strategi politik dengan segala sangkut pautnya antara Belanda dan kita”, tambah Yani. Dan akhirnya pada bulan Mei 1962, Radio Biak dan Radio Australia yang kemudian dikutip seluruh pers dan radio di seluruh dunia, mengumumkan bahwa Indonesia telah menerjunkan pasukan parasut di pesisir barat Irian Barat.

Padahal setiap ahli strategi barat telah mencoba meyakinkan Belanda sebelumnya, bahwa wilayah Irian Barat tak mungkin dapat diterjunkan pasukan payung, melihat keadaan medannya yang ganas, serta faktor-faktor lain yang bisa menjadi syarat mutlak dalam suatu pertempuran hutan.

Akhirnya pada awal tahun 1963, wilayah Irian Barat berhasil direbut kembali oleh Indonesia. Soekarno boleh bangga dengan mengganti semua nama-nama Belanda di bumi Irian dengan nama berbau Indonesia. Dia boleh sombong membangun Tugu Pembebasan Irian Barat di pusat Jakarta, sebagai simbol kemenangan, persis beberapa meter dari bekas monumen kolonial kemengangan Waterloo. Soeharto sebagai pangliman Mandala yang bertanggung jawab di lapangan, mendapat reputasi cemerlang. Yani memperoleh legitimasi sebagai perwira TNI yang strategis dan ulung, meski banyak korban di pihak militer Indonesia. Nasution juga bisa menepuk dada. Dan Moersjid bisa mengatakan ”melati indah dan terang purnama” di setiap pertempuran melawan Belanda.

Di jalur diplomatik pun Indonesia membuktikan kepiawaian berargumentasi secara rasional dengan lawan bicaranya, dan juga membujuk teman untuk membantu.

Indonesia bisa menang dan bangga dengan merebut Irian Barat. Namun sampai kini Indonesia belum sepenuhnya menang merebut hati rakyat di Irian Barat, yang sekarang bernama Papua dan menjadi tiga propinsi. Apalagi menang dalam memberi kesejahteraan bari rakyat Papua. Indonesia kalah.
sumber:http://garudamiliter.blogspot.com/2013/01/mengenang-kembali-operasi-trikora.html

The Global Review

Senin, 14 Januari 2013

Perkembangan Pengadaan Kapal Selam Indonesia

KRI Cakra 401
KRI Cakra 401
JKGR-(IDB) : Laut Indonesia merupakan salah satu checkpoint yang paling penting di dunia kapal selam.  Sebagian besar dari perdagangan global harus melewati Selat Malaka dan perairan dangkal di sekitar pesisir kepulauan Indonesia.
Situasi ini membuat Indonesia membutuhkan kapal selam yang memiliki teknologi Air-Independent Propulsion (AIP) yang memungkinkan kapal selam bisa beroperasi di dalam laut  hingga 3 minggu, pada kecepatan rendah. AIP membuat diesel-listrik kapal selam sulit  terdeteksi.
Pada kenyataannya Indonesia hanya memiliki 2 kapal selam Cakra yang sudah lawas, serta beberapa Frigate dan Korvet untuk menjaga wilayah yang luas. Kehadiran kapal selam yang terbaik akan memperkuat penjagaan wilayah bawah laut Indonesia, terutama yang  hot spot . Pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut mendorong terciptanya revitalisasi kapal selam ini.
Indonesia pun mulai melakukan perburuan terhadap kapal selam dengan kriteria: senyap, bisa bertahan lebih lama di dalam air dan mematikan. Pada tahun 2007, Indonesia melakukan tender untuk membeli 3 sampai 6 kapal selam pengganti. Peserta tender adalah: Perancis, Jerman, Rusia, Korea Selatan dan Turki.
Kriteria kapal selam yang diinginkan Indonesia ternyata sesuai dengan produk ekspor terbaru dari Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW)- Jerman, yakni  U214 yang memiliki sistem AIP, Namun harganya lebih mahal. Kapal ini  juga digunakan dan dikembangkan oleh Korea Selatan, Turki dan India.
Jerman, Korea Selatan dan Turki yang mendapatkan angin untuk memenangkan tender kapal selam yang diinginkan Indonesia. Namun Rusia membuat gebrakan dan telah menjalin hubungan erat dengan Indonesia, melalui pengadaan berbagai peralatan pertahanan dalam beberapa tahun terakhir, untuk pengadaan: kendaran tempur, pesawat, serta Rudal Yakhont P 800/SS-N-26.
Indonesia menghargai upaya Rusia itu. Apalagi kapal selam improved Kilo 636M adalah pilihan teknis yang baik untuk lingkungan di Indonesia, dan populer di seluruh dunia.  Beberapa negara terdekat  juga telah mengoperasikan kapal selam ini, termasuk India dan China.

kapal-selam-kilo-indonesia
Herald- Australia, 5 September 2007 (Mark Forbes, Koresponden  Jakarta):
INDONESIA akan menyelesaikan kesepakatan $ 1,2 miliar dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, besok  di Jakarta, untuk mendanai pembelian kapal selam Rusia, tank dan helikopter. Akuisisi dua kapal selam Kilo Class yang handal itu, memiliki implikasi strategi yang signifikan dan bisa mengikis dominasi angkatan laut Australia di kawasan.
Juru bicara Angkatan Laut Indonesia, Sugeng Darmawan, mengatakan kepada Herald,  Indonesia  juga memiliki rencana jangka panjang untuk membeli delapan kapal selam Kilo baru lainnya dan dan telah dibahas. Perjanjian Besok  (6 september 2007) akan memperdalam hubungan militer  Rusia dan Indonesia, demi  meningkatkan kemampuan angkatan darat, laut, dan angkatan udara.  Kerjasama ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasokan militer AS.
Berdasarkan kesepakatan itu, Rusia akan memberikan kredit  $ 1,2 miliar untuk membiayai pembelian peralatan militer. Indonesia akan mengakuisisi dua kapal selam konvensional paling canggih yang dibangun oleh Rusia, 22 helikopter dan 20 tank.
Langkah ini akan memicu meningkatnya kekhawatiran tentang perlombaan senjata di kawasan, dengan China, Jepang dan Australia yang juga terlibat dalam akuisisi militer berskala besar . Para pemimpin forum APEC , akhir pekan ini akan membahas pembangunan kekuatan militer yang mengkhawatirkan itu.
Ketua Pusat studi Pertahanan dan Strategis,  Australia’s national university (ANU) Hugh White mengatakan, pembelian kapal selam Kilo  ”secara signifikan menyulitkan” perencanaan angkatan laut Australia, karena kapal selam Kilo Indonesia akan memberikan ancaman nyata terhadap kapal perang permukaan Australia. “Ini adalah kapal konvensional Rusia berkualitas tertinggi, yang kehadirannya secara signifikan meningkatkan kemampuan Indonesia,” ujarnya. “Kapal selam itu memiliki tantangan sangat strategis bagi Australia. Jika terjadi konflik dengan Indonesia, kapal selam Kilo  sangat mempersulit pergerakan kapal-kapal perang permukaan Australia.”
Pembelian persenjataan skala besar yang terus berlanjut di kawasan ini, mengikis keunggulan Angkatan Udara dan laut Australia,  meskipun Australia telah meyiapkan dana $ 10 miliar untuk pengadaan kapal perang destroyer (Air Warfare Destroyer).
Lembaga Pertahanan Australia merencanakan untuk memiliki kapal perusak (destroyer) demi melindungi kekuatan militer yang berada di lepas pantai.
Laksamana Pertama Darmawan mengatakan angkatan laut Indonesia sedang mengusulkan armada 10 kapal selam dan 260 kapal permukaan dalam jangka panjang.
Presiden Vladimir Putin dan Susilo Bambang Yudhoyono akan menyaksikan penandatanganan kesepakatan besok (6 September 2007),  ujar  Juru bicara Kementerian Pertahanan Indonesia, Edy Butar Butar.
Ini adalah kunjungan pertama pemimpin Rusia ke Indonesia dan kedua pemimpin akan mengadakan pembicaraan meliputi banyak aspek, sebelum melakukan perjalanan ke Sydney untuk KTT APEC.  Keduanya akan medorong Peningkatan perdagangan serta hubungan militer.
Brigadir Jenderal Butar mengatakan kesepakatan itu akan mengurangi ketergantungan militer Indonesia di AS. (Rompies Karuni).

Presiden SBY melihat modelKS  Kilo Class
Presiden SBY melihat modelKS Kilo Class
Lima hari setelah pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Susilo Bambang Yudhoyono muncul berita: 
Voice of America (Sept 11/07) – Indonesia-Russia Arms Deal Raises Concern
Negara-negara di kawasan seperti Jepang meminta Indonesia untuk menjelaskan niatnya. Apakah Indonesia hanya membeli pengganti usang peralatan dan diversifikasi pemasok kapal selam? Apakah Indonesia hendak menempatkan diri secara mencolok di tengah perlombaan senjata yang relatif tenang di Asian ?  Atau Keduanya ?.  
www.defenseindustrydaily.com 30 Juni 2011:
Presiden Vladimir Putin mampir ke Indonesia untuk finalisasi pinjaman 1,2 miliar USD sebagai bagian dari kerjasama pertahanan dan untuk meningkatkan hubungan ekonomi. Indonesia pun menambah pembelian jet tempur flanker family  SU-27/30 seharga 335 miliar USD.
Juru bicara Kemhan (saat itu) Edy Butar Butar mengatakan kepada Reuter,  tidak ada bank yang mau menyelesaikan perjanjian tersebut. Rusia mengambil inisiatif dengan membuka paket kredit pertahanan itu selama 15 tahun ke depan.
Paket kredit untuk kapal selam tidak bisa dialihkan untuk alutsista lainnya. Adapun yang termasuk dalam daftar belanja adalah: 2  SSK Kilo Class attack submarines, 20 armored vehicles, serta 15-22 helicopters.
Komentar  President SBY:
“We want to diversify the sources of our equipment. Russia is offering us a generous package, and Russia also does not attach any conditions whatsoever. Russia is all business and does not attach any political conditions and that is the way we like it, and that is why we took up the offer.”
Sejak munculnya kekhawatiran Australia dan Jepang atas pembelian kapal selam Kilo oleh Indonesia, up date berita tentang pembelian dua kapal selam itu tidak lagi terdengar.
Namun yang jelas, barang-barang yang masuk ke dalam daftar belanjaan itu sudah berdatangan ke Indonesia: Tank BMP-3, Helikopter Mi35 dan Mi17, Sukhoi SU27/30.
Bagaimana dengan 2 KS Kilo ? Tidak jelas. Namun kontrak itu telah ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Wikipedia Rusia memasukkan Indonesia sebagai operator 2 KS Kilo, type 636M. Namun kepemilikan itu masih dibubuhi tanda tanya, dalam artian perlu verifikasi lebih lanjut. Beberapa wikipedia berbahasa non-latin, juga mencantumkan Indonesia sebagai pemilik 2 KS Kilo Rusia. Antara lain wikipedia berbahasa Korea.
Begitu pula dengan situs www.defenseindustrydaily.com . Situs ini meyakini Indonesia memiliki KS Kilo atau setidaknya berencana ke arah sana.
2 Agustus 2012:
Indonesia memesan memesan 3 kapal selam jenis U-209 dengan sistem internal kapal yang sepenuhnya modern. Pilihan itu dianggap efektif dan berbiaya rendah. Jenisnya diperkirakan antara  U209/1200 atau U209/1400.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan Indonesia resmi menandatangani kontrak  3 kapal selam Korea Selatan yang baru, di bawah skema transfer teknologi. Kapal selam baru pertama akan dibangun oleh Daewoo di Korea Selatan, dengan menghadirkan personil Indonesia dan pelatihan.  Pada tahap kedua akan dilakukan kolaborasi antara Daewoo dan PAL Indonesia. Tahap ketiga akan dibangun di Indonesia.
Biaya tidak diungkapkan, namun istilah-istilah itu bisa menjelaskan kenaikan harga.  Jakarta Globe: Kenaikan harga $ 300 juta USD.
Rencana Strategis Pertahanan Indonesia adalah memiliki 10 kapal selam pada tahun 2024.
Pertanyaannya adalah apakah ketika memasuki tahun 2024, dua KS Cakra masih bisa beroperasi atau harus dikandangkan karena faktor usia. Meski kedua KS Cakra telah di-upgrade di Korea Selatan, namun lambung kapal selam memiliki batas usia  (lifetime), akibat tekanan air saat kapal naik dan turun di dalam laut. Bisa jadi saat batas waktu MEF tercapai, jumlah kapal selam Indonesia kembali berkurang bahkan  bisa mendekati angka awal.
Rapat Kemenhan tanggal 9 Januari 2013 memutuskan untuk kemungkinan memajukan target MEF menjadi tahun 2019. Kok percaya diri banget ?. Ada apa ?
Kapal jenis  sub HDW  yang dipesan Indonesia ke Korea Selatan, juga diproduksi oleh Turki. Turki yang paham dengan proyeksi kapal selam Indonesia terus mengajukan penawaran meski Korea telah memenangkan tender 3 kapal selam.
19 Maret 2012:. Kenaikan Harga Turki Hurriyet Daily News :
Korea Selatan Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering mengumumkan telah memenangkan kesepakatan Indonesia sebesar $ 1,1 miliar untuk tiga kapal selam U209. Tetapi secara sepihak perusahaan Korea meminta pembayaran tambahan menjadi $ 1,4 miliar. “Sementara itu, kami memberikan tawaran terbaik kami untuk Indonesia pada 7 Februari. Sekarang kita sedang menunggu keputusan mereka, “kata pejabat Turki kepada Hurriyet Daily News. ”Kami pikir kami memiliki kesempatan.”
20 Maret 2012: Turki Hurriyet Daily News melaporkan Indonesia telah menghibur Turki atas hilangnya tender kapal selam baru-baru ini, yang Turki tampaknya hilang karena mereka tidak menawar dalam batas waktu yang ditentukan.
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono ternyata membahas tender kapal selam masa depan (2024) yang melibatkan U214 subs di mana galangan kapal Turki sedang membangun kemitraan dengan HDW Jerman.
Korea Selatan juga membangun U214s dengan HDW dan siap untuk bersaing. Setiap tender Indonesia mendatang masih akan menarik. Indonesia dan Turki sedang menjajaki kontrak $ 100 juta untuk membangun radio militer dan rencana pembuatan “rudal” yang dirancang oleh Roketsan (kemungkinan 122mm dan 300mm roket, atau dipandu CIRIT 70mm roket), dan kemungkinan APC  FNSS Pars  8 × 8 APC. Malaysia telah  membeli Pars.
Wikipedia melansir, Indonesia juga memesan kapal Selam 209 ke Turki:
In December 2011, Daewoo won a contract to build Indonesia three 1,400-ton Chang Bogo-class submarines for $1.07 billion. Construction of the submarines will start in January 2012 for delivery by 2015 and 2016, for commissioning in the first half of 2018. They’ll be equipped with torpedoes and guided missiles. The submarines are described to be Korea’s original model, bigger and more advanced than Indonesia’s refurbished Type 209/1300. Initially the offered submarines were going to be in-service ROKN submarines. The sale will be done without the involvement of German companies. South Korea is currently the only country outside of Germany independently offering the Type 209 for sale.
Indonesia was also offered two license built Type 209 submarines manufactured by a group of Turkish (SSM – Undersecretariat for Defense Industries) and German companies (HDW/ThyssenKrupp), a deal reported to be valued at $1 billion. 
SSM was also offering the leases of Type 209 submarines until new submarines could be completed.  
The offer has since been superseded by the DSME submarine contract.
Tawaran Turki sangat menggiurkan karena (bersama HDW Jerman) akan memberikan lisensi perakitan U-209 serta dipinjamkan kapal selam sampai perakitan kapal selam selesai. Turki juga menawarkan pembangunan Roket dengan rancangan Roketsan.

U209/1400 Turki
U209/1400 Turki
Berbagai pesan Indonesia tentang kapal selam akhir-akhir ini:
3 Oktober 2012: Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News): 

Pangkalan kapal selam TNI AL di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, akan selesai dibangun pada akhir 2012, dan segera beroperasi.
“Pada awal 2013, kapal selam dari Armatim (Armada RI Kawasan Timur) sudah bisa singgah di Teluk Palu,” kata Komandan Pangkalan TNI AL Palu, Kolonel Pelaut Boedi Oetomo, di Palu, Rabu.
30 Juli 2012: Pakta Kerjasama.
Indonesia dan Singapura menandatangani perjanjian penyelamatan kapal selam. Hal ini penting bagi kedua belah pihak. Singapura memiliki layanan kapal selam yang jauh lebih maju, sehingga keahlian mereka akan bermanfaat bagi Indonesia. RSN ini juga akan menguntungkan diri mereka sendiri, dengan memperluas zona bantuan sepanjang rentang yang sangat luas laut antara Samudra Hindia dan Pasifik.  
Bisa jadi Indonesia menyiapkan suplai kapal selam dari 3 negara: Rusia, Korea Selatan dan Turki.
Melalui Turki dan Korea Selatan, Indonesia akan belajar dan mendapatkan lisensi membuat U-209. Sementara lewat Rusia Indonesia mendapatkan kapal Selam Kilo Class, karena masa kreditnya diperpanjang 15 tahun.  Salah satu anggota DPR sempat mengatakan deal pembelian kapal selam dari Korea, mundur 4 tahun dari 2007.
Dengan kondisi ini bisa jadi TNI terlihat percaya diri untuk memajukan MEF  dari tahun 2024 menjadi 2019.
Dengan asumsi itu hingga tahun 2018 diperkirakan Indonesia akan mendapatkan 8 kapal selam baru, 6 dari Korea Selatan dan Turki, serta 2 dari Rusia.
Jangan-jangan sudah ada kapal selam yang  memasuki masa ujicoba sehingga TNI AL buru-buru membangun pangkalannya di Palu. Alutsista kategori strategis memang selalu terlihat abu-abu dan mengundang misteri.





Sumber : JKGR

Analisis : Perkiraan Prototype Tank Medium Pindad 2013

merkava4
JKGR-(IDB) : Saat ini Pimpinan Militer Rusia sedang dipusingkan dengan sebuah persoalan yang menurutnya tidak masuk logika. Bukan soal penempatan rudal Patriot oleh Turki  (NATO) di perbatasan Suriah, ataupun program perisai rudal AS yang akan dipasang di Eropa.
Mereka belum bisa memahami, mengapa program Tank Medium yang ditawarkan oleh Rusia, disambut dingin oleh Indonesia. Apa yang salah dengan tank buatan Rusia ?. Selama ini negara lain berebut untuk mendapatkan teknologi tank Rusia, namun Indonesia justru sebaliknya.
“Belagu amat…”, mungkin pikiran itu yang ada di otak para petinggi mililter Rusia, atas tingkah Indonesia yang dingin. Sebab siapa orang  yang meragukan produk militer Rusia ?.
November 2012 seperti yang dilansir oleh Interfax, Direktur Rosoboronexport Nicholas Dimidyuk menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk membuat tank ringan.
“Kami tentu saja akan membantu Indonesia, saat ini kami sedang melakukan negosiasi serta mengumpulkan industri pertahanan kedua negara untuk mencari solusi dalam pembuatan tank ringan tersebut.” Kata Dimidyuk.
Menurut pihak Rosoboronexport telah mengirim degelasi melakukan negosiasi selama kunjungannya ke Indonesia. Namum pihaknya belum memberikan secara detail jenis tank ringan apa yang ditawarkan kepada Indonesia.
Tank  Medium Jerman
Tank Marder Jerman (Upgrade)
Tank Medium Jerman (Upgrade Marder)
Negara produsen tank ternama lainnya adalah Jerman. Tank dari negara ini memang tidak usah diragukan lagi kemampuannya. Tampaknya orang Jerman dilahirkan untuk pintar membuat tank, seperti Panther dan Leopard yang ternama di perang dunia II.
Indonesia pun kini sedang memesan 100-an tank Leopard Revo dan 2A4 serta 50 Marder 1A3 ke Jerman.  Mumpung masih dikerjakan di Jerman, lalu bagaimana nasib Tank Medium Pindad ?.
Seputar Indonesia 8 Nov 2012:
Pemerintah Indonesia menjajaki kemungkinan melakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama (MBT) Leopard.
Jika proses ini lancar, Indonesia ke depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik Jerman. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan agar bisa dilakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium Marder 1A3 dari Jerman. “Semua pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi /ToT),” tandas Eris di Jakarta.
Namun harapan bahwa tank medium Pindad akan merujuk Marder Jerman, ditepis oleh PT Pindad.
Tribunnews.com – Selasa, 16 Oktober 2012: Tank Tempur Medium Pindad Tak Tiru Buatan Jerman
Meski baru pertama kalinya PT. Pindad mengembangkan tank tempur Medium (Medium Battle Tank) pihaknya tidak akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan dipesan oleh Indonesia.
“Kami tidak akan meniru dari mana (Jerman),” ujar Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Hery Mochtady di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).
Hery menerangkan, pengembangan tank tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI, sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. “Kami akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI,” ucap Hery.
Prototype Tank Pindad
Sudah dua negara pembuat Tank: Rusia dan Jerman, yang ditampik oleh PT Pindad. Kalau disain dari dua negara tersebut ditolak, tentu tank medium pindad nanti, akan lebih hebat atau setidaknya menyamai kemampuan tank Rusia atau Jerman.
Lalu PT Pindad akan belajar/ bekerjasama dengan siapa dalam pembuatan tank medium ini ?. Apakah Korea Selatan ? Kecil kemungkinan. Jerman dan Rusia saja ditanggapi dingin, apalagi Korea yang juga baru belajar membuat Tank.
16 Oktober 2012, JPNN:
“Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi,” ujar Hery Mochtady, kepala divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT. Pindad.
 
Kasus pembuatan alutsista dalam negeri biasanya akan menggunakan rujukan: Contohnya: Panser Anoa merujuk VAB Renault Perancis, sementara senjata SS1 Pindad awalnya merujuk kepada FNC Belgia.

MerkavaMkIVAlephLIC
Lalu seperti apa bentuk Tank Medium Pindad nanti ?.
 
Dua negara lain yang jago dalam membuat tank adalah: Amerika Serikat dan Israel.  Kemampuan tank dari negara ini bolehlah disejajarkan dengan tank Rusia dan Jerman. 
Akankah Tank medium Pindad nanti perpaduan antara Merkava (hull/body)  dan Abrahms (turret) ?, atau atas asistensi negara tersebut ?. Kalau itu yang terjadi mungkin petinggi militer Rusia bisa memahami mengapa Indonesia dingin-dingin saja menanggapi tawaran kerjasama pembuatan tank dari negeri mereka. Go…Pindad…Go…!!!
 
 
 
 
Sumber : JKGR

Indonesia China Matangkan Kerjasama Produksi Rudal, UAV Dan System Pertahanan Elektronik

BEIJING-(IDB) : Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat memperluas kerja sama pertahanan untuk meningkatkan profesionalisme angkatan bersenjata kedua negara, hubungan lebih baik kedua pihak serta guna mendukung stabilitas keamanan kawasan khususnya di Asia.
   
Demikian pokok bahasan dalam Forum ke-5 Konsultasi Pertahanan Indonesia-China di Beijing, Kamis. Dalam forum itu, delegasi Indonesia dipimpin Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sedangkan delegasi China dipimpin Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata China Letnan Jenderal Qi Jian Guo.
        
Dalam dokumen resmi yang diterima ANTARA di Beijing, dalam pertemuan tertutup itu dibahas berbagai kerja sama pertahanan yang telah dijalin dan akan dilakukan di masa depan oleh kedua negara.
        
Sejak Forum Konsultasi Pertahanan Indonesia-China dibentuk pada 2007 berbagai kerja sama telah dilakukan kedua negara seperti pendidikan perwira, latihan bersama pasukan khusus kedua negara, pelatihan pilot pesawat tempur Sukhoi TNI-Angkatan Udara, kerja sama industri pertahanan dan pembelian sejumlah alat utama sistem senjata.
        
Untuk bidang pendidikan dan pertukaran perwira, sejak 1967 sudah 107 personel militer Indonesia yang belajar di China. Saat ini tercatat 12 orang perwira militer Indonesia yang belajar di China, demikian dikutip dari dokumen itu.
        
Sedangkan China hingga kini telah mengirimkan delapan orang perwira militernya.
        
Untuk latihan bersama, Indonesia dan China telah dua kali menggelar latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People's Liberation Army/PLA) dengan sandi "Sharp Knife".
        
Kerja sama antarpasukan khusus dalam penanggulangan terorisme, akan terus ditingkatkan dan diperluas. Kedepan mungkin dapat dilakukan latihan bersama untuk menghadapi ancaman non tradisional seperti penanggulangan bencana alam, demikian sperti dikutip dalam dokumen itu.
        
Sedangkan dalam bidang industri pertahanan kedua negara telah sepakat untuk memproduksi bersama rudal C-705. Hingga kini Indonesia dan China masih membahas proses pelaksanaan alih teknologi dalam pembuatan rudal C-705.
        
Selain C-705 Indonesia dan China akan membahas lebih lanjut alih teknologi pesawat tanpa awak, serta sistem pertahanan elektronik
   
Forum ke-5 Konsultasi pertahanan Indonesia-China, yang berlangsung hingga Kamis petang juga dibahas berbagai perkembangan situasi keamanan regional khususnya di Asia Pasifik, termasuk isu di Laut China Timur dan Laut China Selatan. 
Sumber : Antara

Rabu, 09 Januari 2013

Biografi Sylvester Stallone - Jalan Panjang Menuju Sukses


Sylvester Gardenzio Stallone dilahirkan di Kota New York City, Amerika Serikat, pada tanggal 6 Juli 1946, Ia adalah seorang aktor, sutradara dan penulis naskah film asal Amerika Serikat yang sangat terkenal. Ia mempunyai nama panggilan "Sly". Nama tengahnya kadang-kadang dipanggil "Enzio," ibunya memberikan nama tengah "Gardenzio." Ia termasuk salah satu legenda besar yang sukses dalam film aksi laga, peran-perannya antara lain dalam serial Rocky dan Rambo yang sukses menjadi film-film yang masuk dalam daftar Film Box Office di Dunia Perfilman Internasional serta banyak film lainnya yang ia bintangi. Perjuangannya dalam meraih kesuksesannya bisa di bilang sangat panjang, keras dan penuh perjuangan, namun berkat semangat, kegigihan serta sikap pantang menyerahnya untuk menjadi aktor film yang menjadi cita-citanya akhirnya takdir dan nasib baik berpihak padanya. 


Sylvester Stallone ini dilahirkan dari keluarga yang sangat miskin di New York. Ibunya terpaksa melahirkan di tangga pintu sebuah sekolah. Akibat kelahiran yang tak lancar, ia menderita kelainan saraf di bagian mukanya, sisi kanan wajahnya menjadi tidak normal. Ia juga berbicara gagap, dan ujung bibirnya selalu tertarik ke bawah. Ia kerap diejek sebagai tokoh film kartun kucing di Looney Tunes yang kebetulan mirip namanya. Karena kekurangannya, di usia remaja ia dimasukkan ke sekolah bagi anak yang mempunyai kebutuhan khusus.

Ia mempunyai mimpi untuk menjadi aktor. Untuk mengejar mimpinya menjadi aktor terkenal, pemuda ini mengikuti audisi kemana-mana. Akan tetapi wajahnya yang “seperti cacat mental” dan gaya bicara yang gagap, serta aktingnya yang terlihat kaku, membuat ia selalu ditolak untuk peran apapun yang diinginkannya. Tetapi ia pantang menyerah, anda akan kaget mengetahui berapa kali ia ditolak agen di New York. Ia di tolak sebanyak 1500 kali, bahkan jumlah seluruh agen film di New York tidak sebanyak itu. Artinya, beberapa agen sudah menolaknya berkali-kali.

Setelah gagal audisi dimana-mana, akhirnya ia nekat. Untuk mendapatkan peran pertamanya ia terpaksa ngotot. Ia datang kesebuah agency pukuk 04.00 sore tetapi agen film yang didatangi menolak untuk bertemu dengannya. Keesokan paginya ketika sang agen datang ke kantor ia menemukan si pemuda tetap menunggu. Ia menunggu semalaman. Akhirnya agen tersebut tak tega dan memberinya kesempatan. Walaupun ia hanya muncul selama beberapa menit sebagai figuran, ini sudah merupakan trobosan baginya. Setidaknya memberi nilai tambah bahwa ia pernah main film. Ia pikir jalannya akan lebih mudah.

Tapi ternyata karirnya tidak beranjak. Ia menemui kegagalan demi kegagalan berikutnya untuk mendapatkan peran lain. Ia bahkan pernah mengambil peran dalam filim semi-porno dengan bayaran rendah US$ 200 untuk 2 hari shooting. Setelah itupun karirnya tidak beranjak. Ia tidak bisa membayar alat pemanas kamar ketika suhu sangat dingin di New York. Ia terpaksa keperpustakaan membaca, sekedar untuk mendapat suhu yang hangat. Dari buku yang dibaca di perpustakaan ia akhirnya mendapat ide untuk menlis naskah film. Ia berhasil menjual satu naskah film senilai US$ 100.

Hidupnya tak kunjung membaik. Istrinya mulai tak tahan dengan obsesinya. Istrinya selalu bilang cari pekerjaan sungguhan yang tidak ada hubungannya dengan acting, tapi ia tetap bersikeras tidak ingin mengubur impiannya di dunia acting. Hidupnya makin sulit, ia terpaksa menjual perhiasan istrinya. Pada titik terndah dalam hidupnya ia terpaksa menjual anjing kesayangan bernama Timmy. Ia berusaha keras selama berbulan-bulan sampai satu hari ia sama sekali tidak punya uang. Timmy sangat dekat dengannya, seperti sahabat, dengan terpaksa ia menjual anjingnya hanya dengan harga US$ 25 untuk bisa menyambung hidupnya, karena sudah betul-betul bangkrut, sampai tidak bisa makan. Saat itu ia menangis.

Dalam kegalauan ia menonton sebuah pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Webner, seorang petinju lemah yang menurut ramalah banyak orang akan dapat dirobohkan selama 3 ronde, ternyata Webnermempunyai kemantapan dan  kekerasan hati. Ia dapat menyelesaikan total 15 ronde melawan Ali karena tak mau menyerah. Pemudah itu sangat terinspirasi dengan tontonan tersebut dan muncul sebuah visi tentang sebuah film yang akan ia tulis naskanya. Malam hari itu juga ia menulis dan menulis selama 3 hari tanpa berhenti, hingga naskah filmnya selesai. Ia sangat gembira dengan naskah tersebut, akarena dalam pikirrannya ia tahu bahwa naskah cerita tersebut akan menjadi sebuah film yang mengubah hidup dan nasibnya. Tangannya sampai bergetar saat memandangi naskah itu.

Lalu ut mengajukan tulisannya kepada para produser film. Namun tidak ada yang memberi tanggapan serius atas naskah cerita tersebut. Tetapi ia tak pernah berhenti berusaha. Ia menawarkan naskah ceritanya dan di tolak lebih dari ratusan kali kepada semua produser dan studio film. Sampai suatu hari, ada sebuah studio yang berani membeli naskahnya senilai US$ 20.000 dengan syarat tokoh utamanya dibitangi oleh Ryan O’Neal dan Brut Reynolds. Ia senang sekali mendapat penawaran itu, akan tetapi ntotot ingin tetap membintangi sendiri film tersebut. Lalu ia menawarkan diri bermain Cuma-Cuma. Sang sutradara menolak. Walaupun sesungguhnya sangat membutuhkan uang, ia bersikeras menolak menjual naskah tersebut kecuali jika ia bisa menjadi bintangnya. Sang produser terus menaikkan tawarannya $80.000, $125.000, $250.000 sampai $325.000, tetapi si pemuda bersikeras tidak akan mau menjual naskah filmnya kecuali ia berperan menjadi tokoh utamanya. Ia berjanji akan bermain bagus.

Akhirnya produser setuju dan menjadikan dia tokoh utama dalam film tersebut, namun hanya dengan bayaran $20.000 untuk naskah cerita ditambah $340 perminggu sesuai upah minimal seorang aktor. Setelah dipotong biaya-biaya, komisi agen, dan pajak, ia hanya mendapat penghasilan bersih $6.000 bukannya $325.000

Ini adalah kisah sylvester stallone atau bisa disingkat “sly”. Sly sadar, setelah 1500 kali penolakan, naskah film Rocky yang dibuatnya mungkin satu satunya pintu gerbang untuk menjadi peran utama, karena itu ia tidak mau melepas peran Rokcy untuk orang lain. Sekalipun ber-budget rendah US$1.000.000 dan dibintangi aktor tidak terkenal saat itu, yaitu stallone sendiri, film ini meledak di pasaran dan menghasilkan uang senilai US$ 200.000.000 atau 200 kali lipat.

Dari film Rocky yang dibintanginya ia dinominasikan meraih Academi Award sebagai aktor terbaik. Film tersebut memenangkan tiga Oscar untuk film terbaik, sutradara terbaik dan skenario film terbaik. Setelah Rocky, kesuksesan terus mengiringinya selama beberapa dekade ke depan. Ia kembali sukses menjadi ikon action movie dalam karakter Rambo. Pemuda keturunan itali ini menjadi ikom machismo (kejantanan) dalam film action Holywood.

Ia menjadi aktor pencetak box office terbesar didunia sepanjang tahun 1970 sampai 1990. Serial Rocky (Rocky 1-5) dan Rambo (1-4) meraih hampir US$1 miliar, dan menjadikan Stallone seoarng bintang film internasional termahal.

Apa yang dicapainya kini merupakan buah keteguhannya mempertahankan mimpi untuk menjadi bintang film. Seandainya ia merelakan naskah Rocky dibintangi orang lain mungkin ia mendapat US$325.000 untuk naskahnya tapi ia kehilangan peluang, yang mungkin satu-satunya, untuk menjadi bintang utama.

Tentang penolakan yang dialaminya ia berkata
“i take rejection as someone blowing a bugle in my ear to wake up and get going, rather than retreat”. “saya anggap penolakan seperti orang meniupkan terompet di telinga untuk membangunkan kita bukan untuk mundur”

Referensi :

- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7854266 (Thanks To Agan mystronghold)
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sylvester_Stallone
- http://kolom-biografi.blogspot.com/2011/06/biografi-sylvester-stallone-jalan.html