Mulanya dikenali sebagai S-37, Sukhoi
merancang-ulang pesawat percobaan canggihnya sebagai Su-47 pada tahun
2002. Secara resmi dijuluki Berkut (Elang Emas), Su-47 mulanya dibuat
sebagai pesawat uji coba utama Russia untuk bahan-bahan komposit dan
sistem kendali fly-by-wire yang mutakhir. TsAGI telah lama menyadari
keunggulan sayap penyapu depan, dengan penelitian yang menyertakan
pengembangan Tsibin LL dan pengkajian Junkers Ju 287 yang berhasil
ditangkap pada dasawarsa 1940-an. Sayap penyapu depan menghasilkan
koefisien angkat maksimum yang lebih besar, momen lentur yang lebih
kecil, dan delayed stall jika dibandingkan dengan bentuk sayap yang
lebih tradisional.
Ketika serangan bersudut besar
dilakukan, ujung-ujung sayap yang tidak tergerai memungkinkan pesawat
menahan kemudi guling. Sebaliknya, sapuan ke depan secara geometris
menghasilkan sudut datang sayap bagian luar yang lebih besar ketika
sayap menekuk di bawah muatan. Hasilnya adalah daya angkat menjadi lebih
besar, daya muat lebih massif, sudut datang lebih besar, dan
seterusnya. Sayap akan cenderung mengalami kegagalan secara struktural
pada laju rendah dibandingkan sayap lurus atau sayap buritan. Kelemahan
sayap penyapu depan ini diatasi dengan menjadikannya memuntir ke arah
bawah karena mereka (sayap lurus dan sayap buritan) menekuk ke atas.
Bagian ini terbuat dari bahan komposit seperti pada S-37, tetapi dapat
juga diganti oleh bahan konvensional.
Projek ini diluncurkan pada 1983 sebagai pesanan dari Angkatan Udara
Uni Soviet. Tetapi ketika Uni Soviet bubar, pendanaan menjadi terhenti
dan pengembangan pesawat ini hanya berlanjut dengan swadana Sukhoi.
Seperti saingan setaranya asal Amerika Serikat, Grumman X-29, Su-47 pada
dasarnya merupakan peraga teknologi untuk pesawat tempur Rusia masa
depan. Tetapi, Sukhoi kini berupaya memasarkan Su-47 kepada militer
Rusia dan konsumen luar negeri sebagai wujud dari hak aslinya.sumber: http://www.pesawatterbang.net/656/pengembangan-pesawat-sukhoi-su-47.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar