Amerika Serikat (AS) mengamati dengan saksama
militer Indonesia setelah naiknya Megawati Soekarnoputri menjadi
Presiden ke-5 RI, tetapi mereka belum memutuskan apakah akan
meningkatkan hubungan terbatas dengan Tentara Nasional Indonesia, kata
seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, Selasa (24/7).
Pejabat itu, yang minta tak disebut identitasnya, mengatakan
pada wartawan yang bepergian dengan Menlu AS Colin Powell ke Vietnam
bahwa TNI Angkatan Darat mendukung Megawati. Dia menyebutkan bahwa AD
selama ini merupakan bagian dari masalah besar di Indonesia, tetapi
mengatakan bisa juga menjadi bagian dari solusi. "Saya rasa tidak akan
banyak kemungkinan Indonesia mundur dari demokrasi," kata pejabat AS
itu. "Tampaknya keadaannya tidak sekacau yang kami khawatirkan dalam hal
demonstrasi di Indonesia pekan ini."
Pejabat itu mengatakan, AS selama ini sedang
mempertimbangkan meningkatkan kontak militer-ke-militer yang sangat
terbatas dengan Indonesia, tetapi menyebutkan bahwa langkah semacam itu
akan tergantung pada bagaimana militer bersikap. "Ini benar-benar
tergantung pada bagaimana militer Indonesia bereaksi pada transparansi,
pada akuntabilitas atas beberapa hal di masa lalu, dan pada sikap keras
mereka dalam beberapa isu," kata pejabat itu. Karena
pembatasan yang ditetapkan oleh Kongres AS, Pemerintah AS hanya
diizinkan mempunyai kontak terbatas dengan militer Indonesia. Gedung
Putih di bawah Presiden George W Bush dan mantan Presiden Bill Clinton
selama ini sangat membatasi dalam mengizinkan hubungan semacam itu.
Hubungan itu saat ini terbatas pada latihan bantuan bencana
dan kemanusiaan, termasuk sebuah kunjungan baru-baru ini oleh para
marinir AS yang membantu mengecat sebuah sekolah di Indonesia.
Para pejabat pertahanan AS ingin menjalin kembali hubungan yang kuat
dengan militer Indonesia, namun ingin memastikan bahwa pihak militer
Indonesia tetap berada di bawah komando dan kontrol sebuah kepemimpinan
sipil yang terpilih secara demokratis. "Walau AS mendukung integritas
teritorial Indonesia, kami jelas tidak mendukung tindakan keras militer
di tempat seperti Aceh atau Irian Jaya," kata pejabat senior itu.
Di Washington, seorang juru bicara Pentagon mengatakan,
hubungan militer-ke-militer dengan Indonesia tidak secara otomatis
berubah sebagai akibat naiknya Megawati.
"Kami yakin bahwa mereka bisa, dan harus, bekerja secara konstruktif
dengan militer Indonesia di dalam batas-batas hukum dan kebijakan untuk
memenuhi kepentingan khusus AS," kata juru bicara itu, Letkol Jeff
Davis.
sumber: Mandiri.com
http://www.dephan.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=3057
Tidak ada komentar:
Posting Komentar