TEMPO.CO , Jakarta
- Militer Amerika Serikat ingin kembali membangun pangkalan militer di
Filipina. Filipina dan Amerika Serikat dijadwalkan berdiskusi di
Washington, Jumat 27 Januari 2012, sebelum melaksanakan pertemuan
tingkat tinggi pada Maret. Jika tercapai kesepakatan, selanjutnya
Amerika Serikat akan membuat kesepakatan baru untuk membangun pangkalan
militer di Australia Utara dan Singapura.
Kerja sama militer ini
kembali dibangun setelah dua dekade militer AS hengkang. Pembicaraan
dengan Presiden Obama untuk meningkatkan strategi keamanan itu ditujukan
untuk menghadapi Cina.
Negosiasi baru memasuki tahap awal, dan
akan ditingkatkan ke arah kesepakatan. Langkah awal pelatihan di
pangkalan militer adalah rotasi ataupun bersama-sama. Langkah ini untuk
mengimbangi kekuatan militer Cina yang mengklaim wilayah Laut Cina
Selatan. Wilayah sengketa itu mengandung banyak sumber daya energi.
“Kami dapat menunjuk Australia, Jepang, dan Singapura untuk bekerja sama
dalam menjaga perdamaian dan menstabilkan kawasan dalam menghadapi
Cina,” kata pejabat senior Filipina yang tak bersedia disebutkan
namanya.
Pembicaraan strategis dengan Filipina dilakukan Obama
di samping pembicaraan lainnya dengan Vietnam dan Thailand. Pembicaraan
dilakukan untuk memperkuat kerja sama di bidang militer. Pentagon telah
mengirimkan 600 anggota pasukan khusus ke Filipina untuk membantu
tentara lokal dalam memerangi teroris Al-Qaidah.
NB: lalu bagaimana dengan indonesia?
apakah indonesia mulai menjadi ancaman bagi negara lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar