Kamis, 22 November 2012

Bandar Saham

Di Indonesia, meminjam istilah dari meja judi, ada istilah bandar saham, yang sebenarnya adalah market maker di bursa saham. Tugas dan tanggung jawab mereka adalah mengarahkan pasar sesuai dengan keinginan mereka atau pemberi tugas yang dalam hal ini bisa emiten itu sendiri, negara, atau lainnya.

Arahnya bisa ke atas (menggoreng), atau ke bawah (mengguyur), atau ke samping/sideways (bandar tidur). Aneh-aneh saja istilah di Indonesia ini memang.
Bandar saham sebih mudah mengendalikan saham berkapitalisasi kecil daripada yang besar karena modal yang dibutuhkan juga lebih kecil. Menggoreng juga butuh modal.
Kami bukan bandar, namun kira-kira beginilah caranya sang bandar menggoreng saham. Pertama-tama mereka melempar rumor alias isu di bursa. Bisa melalui telepon, forum, chat, atau facebook. Apapun. Namanya isu, maka akan mudah tersebar karena sifat manusia yang bawel.
Setelah itu, sang bandar saham menciptakan permintaan atas saham target, sehingga terkesan banyak investor yang tertarik dengan saham tersebut. Alhasil, harganya sedikit demi sedikit, atau langsung naik tajam. Tergantung bandarnya.
Permintaan tersebut pada awalnya bisa palsu karena si bandar sendirilah yang sebenarnya membeli saham tersebut. Kantong kiri keluar, kantong kanan menampung. Nah, setelah harganya agak tinggi dan investor atau trader kecil macam kita-kita ini masuk, sang bandar sudah pasang posisi jual dan siap menikmati profitnya. Kalau begini, orang-orang yang telat masuk tinggal gigit jari. Tidak jarang, dia tidak bisa keluar lagi karena saham gorengan tersebut tidak liquid.
Tentu saja, bandar saham tidak bekerja sendirian. Mereka punya jaringan sendiri yang bisa saja melibatkan lebih dari 10 sekuritas. Kejadian ini jarang bisa dibuktikan, tapi Anda bisa mengetahuinya jika Anda sudah lama berada di pasar.
Untuk sementara, jika ragu, hanya transaksi saham yang liquid dan sudah Anda kenal saja, dan lupakan rumor-hari-ini dan saham-untung-sehari-besok-rugi. Jangan mau main sport jantung. Mainkan saham yang permintaannya asli.
sumber: http://pojoksaham.com/2010/01/25/bandar-saham/

Tidak ada komentar: