Kamis, 06 September 2012

Utang Luar Negeri RI Tinggal 10 Persen dari PDB


Menteri Keuangan Agus Martowardoyo (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
Menteri Keuangan Agus Martowardoyo (Jaringnews/ Dwi Sulistyo)
Pemerintah telah cukup berhasil dalam pengendalian dan pengelolaan utang.
JAKARTA, Jaringnews.com - Utang luar negeri Indonesia per bulan Juli 2012 tercatat sebesar Rp870,7 triliun atau 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ada pun jumlah utang dalam negeri mencapai Rp1.079,3 triliun atau 13 persen dari PDB. Dengan demikian, total utang Pemerintah mencapai 23 persen dari PDB.

"Selama kurun waktu 2007 hingga 2012 Pemerintah telah cukup berhasil dalam pengendalian dan pengelolaan utang dalam kaitannya dengan penurunan beban utang. Hal itu terlihat dari rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang turun signifikan dari sekitar 35 persen dari PDB pada 2007 menjadi 23 persen pada akhir 2013," kata Menteri Keuangan, Agus Martowardojo ketika membacakan Jawaban Pemerintah atas Pemandangan Umum Fraksi-fraksi DPR RI terhadap RUU APBN 2013 beserta Nota Keuangannya dalam sidang paripurna DPR, hari ini (4/9) di gedung DPR.

Oleh karena itu, menurut Agus Marto, Pemerintah sangat berhati-hati terhadap adanya pandangan yang meminta Pemerintah melakukan penurunan beban utang secara progresif bahkan ada yang meminta dilakukan renegosiasi maupun moratorium utang.

"Moratorium tidak berarti menghapuskan kewajiban atas utang dan bunga yang telah disepakati. Forum yang memfasilitasi moratorium adalah Paris Club. Syarat suatu negara untuk bisa mendapat moratorium harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi/mengikuti program IMF. Pemerintah cenderung berhati-hati mengambil langkah tersebut," kata Agus Marto.

Menurut dia, langkah moratorium dapat membentuk persepsi pada investor maupun kreditur juga lembaga rating adanya posisi gagal bayar (event of default). Selanjutnya ini dapat memicu persepsi gagal bayar untuk semua pinhaman yang pada akhirnya membuat biaya pengadaan utang di masa depan semakin mahal.

Sampai Juli 2012, menurut Agus Marto, utang RI didominasi oleh utang dalam negeri yang mencapai 55 persen dan utang luar negeri 45 persen. Komposisi utang luar negeri tersebut terdiri dari mata uang Yen, dolar AS dan Euro masing-masing 35 persen, 52,1 persen dan 3,6 persen.

Ada pun komposisi pembayaran cicilan utang yang jatuh tempo pada 2013 didominasi oleh utang dalam negeri sebesar 59 persen terutama dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan sisanya 41 persen merupakan pembayaran cicilan utang LN terutama dalam bentuk cicilan.
(Ben / Deb)
sumber: http://jaringnews.com/ekonomi/umum/22113/utang-luar-negeri-ri-tinggal-persen-dari-pdb

Tidak ada komentar: